Nama :YOPILAE
Kelas : 3EA27
Npm : 17211571
Dosen : Tomy Sumiarso, SE
Kepribadian, Nilai dan
Gaya Hidup
1.
Kepribadian
Kepribadian
memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat
yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak
secara lahiriah, ettapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian
adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.Kepribadian bisa
dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan
beradaptasi Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang
perlu diuraikan yakni :
1. Dinamis,
berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga-tenaga
dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan tersebut
tetap berada dalam batas-batas bentuk polanya.
2. Organisasi system,
ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluruhan
yang bulat.
3. Psikofisis,
ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis
tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.
4. Unik,
berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang
sama.
Kepribadian
memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra
pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia
memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin
memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang
lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya
hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Dimensi kepribadian :
1. Ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang
yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2. Sifat
menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3. Sifat
mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4. Kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5. Keterbukaan
terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
2. Nilai-nilai individu
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
2. Nilai-nilai individu
Dilihat dari kepribadian, perilaku konsumen mempunyai
nilai-nilai individu sebagai berikut:
Id itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle).Bertujuan untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.
Id itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle).Bertujuan untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.
Ego
adalah Hubungan timbal balik antara seseorang dengan dunia memerlukan pembentukan
suatu system rohaniah baru.Berlainan dengan id yang dikuasai oleh prinsip
kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality principle). Bertujuan
untuk menangguhkan peredaan energi sampai benda nyata yang akan memuaskan telah
diketemukan atau dihasilkan. Penangguhan suatu tindakan berarti bahwa ego harus
dapat menahan ketegangan sampai ketegangan itu dapat diredakan dengan suatu
bentuk kelakuan yang wajar.
Superego
adalah suatu cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian.Superego lebih
mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system,
ego ideal dan hati nuran. Nilai sebagai sesuatu yang lebih diinginkan harus
dibedakan dengan yang hanya ‘diinginkan’, di mana ‘lebih diinginkan’
mempengaruhi seleksi berbagai modus tingkah laku yang mungkin dilakukan
individu atau mempengaruhi pemilihan tujuan akhir tingkah laku (Kluckhohn dalam
Rokeach, 1973). ‘Lebih diinginkan’ ini memiliki pengaruh lebih besar dalam
mengarahkan tingkah laku, dan dengan demikian maka nilai menjadi tersusun
berdasarkan derajat kepentingannya.
Sebagaimana
terbentuknya, nilai juga mempunyai karakteristik tertentu untuk berubah. Karena
nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya,
masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu
(Danandjaja, 1985), maka nilai menjadi tahan lama dan stabil (Rokeach, 1973).
Jadi nilai memiliki kecenderungan untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah
oleh hal-hal tertentu. Salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai
budaya di mana individu tersebut menetap (Danandjaja, 1985).
3. Konsep gaya hidup dan pengukurannya
Gaya
hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya
yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak
lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka
menjalani siklus kehidupan.
Psikografi
adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Bahkan
sering kali istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara bergantian.
Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas, minat, opini, dan
demografi.
Teori
sosio-psikologis melihat dari variabel sosial yang merupakan determinan yang
paling penting dalam pembentukan kepribadian. Teori faktor ciri, yang
mengemukakan bahwa kepribadian individu terdiri dari atribut predisposisi yang
pasti yang disebut ciri (trait).
Konsep
gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan
bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada
perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan
dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.
2. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas
pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai
respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.
Contoh nyata pada kehidupan sehari-hari :
Di Amerika Serikat kelas sosial ini seperti yang
diklasifikasikan oleh Coleman menjadi 7 kelas sosial masing-masing kelas
Atas-Atas, Atas Bawah, Menengah Atas, kelas Menengah, kelas Pekerja, Bawah
Atas, Bawah-bawah.
Sementara
di Kota Jakarta, hasil penelitian Sosiologi UI yang tertuang dalam Rencana Umum
Pembangunan Sosial Budaya DKI Jakarta 1994-1995, dapat distratifikasikan dalam
lima strata, yaitu lapisan elite, lapisan menengah, lapisan peralihan, lapisan
bawah, dan lapisan terendah.
Dalam perilaku konsumen secara samar orang membedakan pengertian kelas sosial dengan pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada pendapatan atau daya beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip konsumsi yang berkaitan dengan gaya hidup.
Dalam perilaku konsumen secara samar orang membedakan pengertian kelas sosial dengan pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada pendapatan atau daya beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip konsumsi yang berkaitan dengan gaya hidup.
4. Pengukuran ganda perilaku individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu
terhadap pengambilan keputusan konsumen :
1. sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian
berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang
diharapkan.
Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian
terdiri dari
1. Pengenalan
Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan
(need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli
merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang
diinginkan.
2. Pencarian
Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin
pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk
yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan
membelinya.
3. Pengevaluasian
Alternatif
Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif
pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu.
Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran
yang logis
4. Keputusan
Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat
merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan
pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua
faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar