STUDY KASUS PENGARUH INDIVIDU TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
Disusun oleh:
NAMA : YOPILAE
NPM :17211571
KELAS : 3EA27
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Tuhan YME yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul Mempengaruhi Sikap dan Perilaku.
Makalah ini berisikan
tentang informasi pengertian Perilaku Konsumen atau yang lebih khususnya
membahas penerapan Perilaku Konsumen. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang Perilaku Konsumen.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Bekasi,
Januari 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perilaku konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya,
salah satunya adalah individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan
individu yang lain dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda.
Tetapi adakalanya seorang individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa
dipengaruhi oleh individu lain sehingga individu tersebut mengikuti individu
yang mempengruhinya.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai pengaruh
individu dalam perilaku konsumen yang disertai oleh contoh kasusnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan
Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior
that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and
disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they
needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa,
atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan
Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the
decision process and physical activity individuals engage in when evaluating,
acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan
perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer
behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the
decision process by which customers come to purchase and consume a product”.
Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu
produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Konsumen adalah individu yang mempunyai warna
tersendiri tiap-tiap individunya, sebagai pemasar kita perlu memahami konsep
pemikiran mereka dengan mereka faktor yang mempengaruhi konsumen, seperti
faktor :
- Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang dimainkan oleh
kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli. Budaya memegang peranan yang
sangat penting di dalam perilaku konsumen.apabila kebudayaan sudah sangat
melekat di dalam diri konsumen,tidak akan dapat dengan mudah pengaruh
kebudayan-kebudayaan asing yang datang dari luar bisa masuk begitu saja.
Contohnya saja seorang konsumen yang sudah sangat
cinta dengan kebudayaan bangsanya,sehingga ia selalu menggunakan prodak dalam
negeri dan tidak mau menggunakan prodak luar.memang tidak semua konsumen
seperti itu,masih terdapat konsumen-konsumen yang tidak mempunyai jiwa
kebudayaan yang melekat utuh didalam dirinya,sehingga ia masih dengan mudah
terpengaruh oleh kebudayaan asing,dan menggunakan produk-produk dari luar.
Setiap kebudayaan masing-masing terdiri dari
sub-budaya sub-budaya yang lebih kecil lagi,yang memberikan identifikasi dan
sosialisasi yang lebih jelas untuk para anggotanya
Kebudayaan
Adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang
yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar
diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat
mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui
sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting
lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu
akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan
keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan,
kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, kemanusiaan
dan sikap serta jiwa muda).
Sub Budaya
Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya
yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk
perilaku anggotanya.
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang
sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah
lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial
terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok
acuan adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap /
prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka
konsumen dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi
pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung
terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau
merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial,
seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen.
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang
berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.
Kelas Sosial
Sebenarnya, semua masyarakat manusia menampilkan
lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini kadang-kadang berupa sebuah
sistem kasta dimana para anggota kasta yang berbeda memikul peranan tertentu
dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Malah lebih sering
lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah sebentuk
kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang
tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu
memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama.
2. Faktor-Faktor
Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan
sosial.
Kelompok Referensi
Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai
kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Keluarga
Keluarga dapat pempengaruhi perilaku Konsumen . Keluarga
adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.
Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok
dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status
yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat
terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam
kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari
orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang
saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang terlibat dalam beberapa
kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang
dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
3. Faktor
Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus
hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi
tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang- orang dewasa biasanya
mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani
hidupnya.
Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki
minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan
produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat
dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya
(termasuk presentase yang mudah dijadikan uang)
4. Faktor
Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat
faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan
sikap.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan. Asumsi bahwa keadaan
terdorong/munculnya dorongan pada organisme dipicu oleh mekanisme – mekanisme
hemeostatik dalam tubuhnya. Dan sebagaimana yang akan kita lihat, dorongan
memiliki kaitan yang erat dengan kebutuhan – kebutuhan organisme. Jika
organisme mengalami keadaan kekurangan fisiologis/mengalami kebutuhan –
kebutuhan, dorongan – dorongan untuk mengembalikan keadaan fisiologis itu akan
aktif pada organisme tersebut (Woodworh dan Schlosberg, 1954). Sungguhpun
demikian, dalam keadaan tertentu dorongan bisa aktif terlepas dari kebutuhan.
Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk
mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa
kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis
tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan
kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari
keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga
diri atau kebutuhan diterima.
Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow:
Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul
kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian
kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai),
selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status)
dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan
perwujudan diri).
Persepsi
Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai
oleh pikiran.
Belajar
Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan,
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti
dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan
perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari
pengalaman.
Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh
kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh
seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif
yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan
berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau
gagasan.
Contoh kasus :
Seorang remaja bernama Iwan berumur 19 tahun dengan seorang
Bapak bernama Pak Bambang yang berumur 48 tahun memiliki perilaku konsumen yang
berbeda karena kebutuhan konsumsi mereka pun berbeda. Hal ini disebabkan karena
umur, gaya hidup dan kepribadian mereka. Iwan yang seorang mahasiswa kebutuhan
hidupnya sangat berbeda dengan Pak Bambang yang sudah bekerja dan berkeluarga.
Salah satu contohnya adalah seperti membeli baju, Iwan lebih banyak
membeli baju kaos yang digunakannya untuk pergi ke kampus sedangkan Pak Bambang
lebih memilih membeli baju kemeja yang dapat digunakan untuk pergi ke kantor.
Gaya hidupnya pun berbeda karena lingkungan sekitar seperti Iwan yang merokok
karena rata-rata temannya merokok tetapi Pak Bambang tidak merokok karena ia
memiliki keluarga dan tidak mau meracuni keluarganya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keinginan dan kebutuhan para konsumen terus-menerus
berubah. Seandainya para pustakawan atau perpustakaan berharap dapat menarik
dan berkomunikasi dengan khalayak, mereka harus mengakrabkan diri dengan cara
berpikir para konsumen dengan faktor-faktor yang memotivasi mereka, dan dengan
lingkungan dimana mereka hidup. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
berbagai faktor pribadi dan psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian..
Dalam menciptakan iklan yang efektif perlu memperhatikan perilaku konsumen yang
hendak dituju. Pengiklan harus mengetahui karakterisik konsumen, karena tujuan
dari periklanan itu sendiri untuk membujuk konsumen untuk melakukan pembelian
suatu produk atau jasa. Karena itulah riset perilaku konsumen yang didasarkan
pada faktor budaya, sosial, pribadi serta psikologis menjadi faktor yang sangat
penting dalam menganalisis kebutuhan dan karakteristik pembelian konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia..org/wiki/informasi#cite_ref-0. American
Heritage Dictionary: Information .
Saepudin, Encang. Perilaku Pencarian Dalam
Memenuhi Kebutuhan Informasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar